Beberapa waktu lalu, dari sumber yang “tidak bisa dipercaya”
diberitakan bahwa telah diketemukan sisa-sisa bahtera Nuh di pegunungan Ararat Turki.
Disamping penemuan tadi, diketemukan pula sebuah manuskrip batu,
yang mungkin ditulis oleh salah satu penumpang bahtera tadi.
Manuskrip tadi menceriterakan seperti layaknya diary pelayaran bahtera
tersebut yang secara singkat isinya demikian :
….. menjelang datangnya bencana air bah, Nuh diperintahkan untuk
membawa seluruh jenis makhluk di muka bumi ini masing-masing sepasang
dari setiap jenis makhluk hidup. Dan demikian pula dilakukan Oleh Nuh dan
keluarganya, singkat cerita seluruh jenis makhluk hidup telah terwakili masing-
masing sepasang. Dan setelah semua masuk, hujan deras pun mulai tiba, dan
tiada henti-hentinyanya hingga seluruh muka bumi tertutup dengan air.
Sungguh hebat Nuh yang sehari hari pekerjaannya petani dan peternak bisa
membuat bahtera yang ternyata “PAS” bisa muat seluruh jenis makhluk hidup,
sehingga apabila ditambah satu ekor binatang lagi, akan membuat bahtera
kelebihan muatan dan bisa menenggelamkan bahtera.
Di dalam manuskrip tadi disebutkan bahwa salah satu aturan yang dibuat
Nuh, dalam mempertahankan agar jumlah makhluk hidup dalam bahtera tidak
bertambah adalah dengan “DILARANG KERAS kimpoi” selama air air bah belum
surut.
Untuk mengawasi agar tidak terjadi perkimpoian di dalam bahtera tersebut
ditunjuklah “ANJING” sebagai pengawasnya. Dengan setia dan tanggung
jawab anjing melakukan tugas tersebut dengan baik.
Sehari,… dua hari,…. Tiga hari,…. Satu minggu, tidak ada masalah dan
aman-aman saja. Namun memasuki minggu ke-2 sepasang kucing sudah tidak
kuat menahan “libidonya”, dan akhirnya dengan sembunyi-sembunyi akhirnya
kucing mulai melakukan fore play. Namun dengan ketajaman penciuman
anjing, maksud penyaluran libido kucing dapat diketahui anjing. Dan kejadian
ini langsung dilaporkan kepada Nuh.
Nuh marah besar, dan mengutuk kucing,…. “hai kucing, karena kamu telah
melanggar aturan, kamu mulai sekarang kalau melakukan perkimpoian, kamu
bakal diketahui oleh segenap makhluk hidup”. Dan sejak itu pulalah sampai
sekarang kucing kimpoi pasti diketahui oleh makhluk hidup lainnya (berisik).
Karena anjing yang sudah berjasa Nuh memberi pahala “Anjing, karena
jasamu kamu kalau kimpoi bakal bisa tahan lama”.
Dan sejak kejadian tersebut anjing dan kucing menjadi musuh bebuyutan.
Karena tugas sebagai pengawas cukup berat, akhirnya anjing menyerah dan
tidak sanggup lagi menjadi pengawas. Sebagai gantinya Nuh menunjuk
jerapah (waktu dulu lehernya belum sepanjang sekarang). Lama-lama karena
besarnya bahtera, jerapah pun menyerah juga. Untuk meringankan tugas
jerapah akhirnya Nuh bersabda, agar jerapah tidak perlu keliling lagi, kamu
cukup mengawasi dari satu tempat saja, dan oleh nuh jerapah di doakan
menjadi berleher panjang. Namun ini tidak berjalan lama jerapahpun menyerah
karena kantuk.
Akhirnya Nuh mencari cara lain, semua makhluk jantan dikumpulkan dan
“perangkat kimpoi” dilepas dan disimpan nuh dalam peti. Aman
sampai air bah surut.
Waktunya tiba, semua akan keluar dari bahtera, Nuh keluar terlebih dulu dan
pergi di sebuah bukit dengan peti penyimpan “perangkat kimpoi”. Nuh
membuka peti tersebut dan menyuruh semua makhluk mengambil
perangkatnya masing-2, dan bebondong-bondonglah semua berebutan
kacau sekali.
Ada yang dapat tepat ada yang tidak. Tercatat di manuskrip beberapa
kejadian antara lain:
KUDA, dia mampu lari kencang dan sampai di peti paling awal, dipilihnya
perangkat yang paling besar…
GAJAH, karena badannya yang besar menjadikannya kurang lincah, dapat
yang gak begitu besar.
Karena kacau semua berebutan dan diacak-acak, BEBEK yang jalannya
lenggak-lenggok sampai di peti menjumpai perangkatnya sudah kusut dan
terpuntir-puntir,…..
Yang paling kasihan adalah SEMUT, perangkatnya yang kecil akibat
kegaduhan mengakibatkan hilang terselip entah kemana,….
Dan sejak saat itu hingga kini semut selalu mencari perangkatnya yang hilang,
Itulah sebabnya semut setiap berpapasan dengan semut pasti berhenti dan
bertanya “SUDAH KETEMU BELUM???”
(gak mau kalah dengan JAMES CAMERON dengan TITANICnya, …. Gabungan
kenyataan dan fiksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar